Sebagian orang pasti sudah sering mengonsumsi cokelat, tetapi masih banyak dari mereka yang belum paham mengenai kakao. Padahal dari sinilah munculnya cokelat yang sering dimakan oleh orang-orang.

Tanaman kakao merupakan hasil dari penyerbukan antara tanaman incompatibility tersendiri. Hingga kini banyak varietas tanaman kakao yang bisa melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini juga memicu adanya hasil panen atau produksi yang tinggi.

Para petani biasanya membudidayakan tanaman ini sebagai bahan utama pembuatan cokelat. Memang prosesnya cukup panjang, tetapi jika dilakukan dengan tekun akan terasa lebih pendek. Sehingga bisa menghasilkan cokelat berkualitas tinggi dengan rasa original.

Karakteristik Tanaman Kakao

Kakao atau yang memiliki nama lain Theobroma Cacao merupakan tanaman yang bisa hidup di hutan tropis. Terutama wilayah tersebut memiliki curah hujan dan tingkat kelembaban yang tinggi. Tidak lupa wilayah tersebut haruslah teduh.

Jika sudah dalam keadaan yang seperti itu, maka akan memicu tumbuhnya buah. Perlu diingat bahwa tanaman ini bukanlah asli dari Indonesia melainkan dari Amerika Selatan. Wujudnya adalah pohon yang bisa menghasilkan buah berbiji.

Nantinya biji dalam kakao akan diolah sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan cokelat yang sangat lezat. Produksi kakao saat ini sudah cukup banyak dan bisa menyajikan berbagai varian cokelat. Tentu saja berkat para petani dan produsen profesional maka muncullah berbagai jenis cokelat yang bisa ditemui.

Masa Panen Kakao

Tanaman kakao akan menghasilkan buah yang siap dipetik. Untuk mengetahui ciri-cirinya, jika matang maka warna buah ini tampak kekuning-kuningan. Jika buahnya masih mentah maka memiliki warna hijau kekuningan.

Masa panen buah ini cukup lama, mulai dari 140-175 hari saat musim panas. Jika musimnya penghujan bisa sampai 167-205 hari dalam sekali panen. Cara untuk memanennya pun terbilang mudah hanya menggunakan pisau atau tang potong tajam.

Agar hasilnya lebih maksimal, ada baiknya untuk melakukan panen dengan teliti. Usahakan untuk tidak melukai bantalan buah agar tidak mengganggu pertumbuhan berikutnya. Buah yang sudah dipanen nantinya bisa diolah menjadi kakao dengan proses yang cukup panjang.

 

Jenis Kakao

Memang buah kakao memiliki berbagai macam jenis. Terlihat ada tiga jenis kakao yang paling sering dijumpai.

 

1. Kakao Forastero

Kakao forastero adalah buah yang menghasilkan biji dengan kualitas sedang. Kakao ini biasanya dikenal dengan sebutan bulk, bulk cacao, dan ordinary cocoa. Buahnya berwarna hijau dengan kulit yang lebih tebal

Walaupun begitu banyak petani yang dengan sengaja menanam kakao jenis ini. Biji kakao forastero berbentuk gepeng dan tipis. Memiliki kotiledon berwarna ungu ketika masih basah dan rasanya kental cenderung pahit.

 

2. Kakao Criollo

Selanjutnya, ada jenis kakao criollo dengan kualitasnya yang sangat baik. Orang-orang biasa menyebut kakao ini dengan istilah kakao mulia, fine flavour, choiced cacao, atau edel cocoa. Buahnya berwarna merah atau hijau dengan kulit yang lebih tipis.

Kakao criollo tak bisa lepas dengan ciri-cirinya yang berbintil kasar dan lunak. Biji buah ini bulat telur dan ukurannya besar dengan kotiledon berwarna putih. Rasa buah ini cukup lezat dan memiliki aroma yang harum.

 

3. Kakao Trinitario

Jenis kakao yang tidak kalah menariknya adalah trinitario. Merupakan persilangan gabungan antara criollo dan forastero secara alami. Hasilnya memiliki bentuk heterogen dan beragam. Kakao Trinitario memiliki beragam varian lagi.

Varian tersebut adalah angoleta, cundeamor, amelonado, dan calabacillo. Rasanya sangat unik dan memiliki kualitas yang seimbang. Artinya, percampuran keduanya bisa menyatu dengan baik.

Nah, itulah penjelasan dari kakao dan beberapa jenisnya. Selain itu, kakao yang masih mentah juga mengandung banyak gizi dan nutrisi menyehatkan. Kaya akan vitamin dan mineral yang mampu meningkatkan neurotransmitter.